Kuala Pembuang, Warta Borneo – Sebuah rumah warga di tepi Sungai Seruyan, Kelurahan Kuala Pembuang Dua, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, roboh ke arah sungai pada Kamis pagi16/10/2025. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Seruyan segera melakukan evakuasi barang dan perabotan dari bagian dapur rumah yang terdampak.
Informasi awal diterima petugas Damkarmat pada pukul 08.36 WIB dari seorang warga bernama Hasan yang tinggal di Jalan Ais Nasution, Kuala Pembuang Dua. Menanggapi laporan tersebut, tim Damkarmat Sektor Seruyan langsung bergerak menuju lokasi pukul 08.40 WIB dan tiba empat menit kemudian untuk melakukan persiapan serta penanganan evakuasi.
Setibanya di lokasi, petugas mendapati rumah dalam kondisi miring dan sebagian struktur bangunan sudah roboh ke arah sungai. Dengan mempertimbangkan risiko keselamatan, tim segera mengevakuasi barang-barang dan perabotan dari area dapur yang masih dapat dijangkau. Proses evakuasi berjalan dengan hati-hati karena posisi rumah yang tidak stabil.

Operasi evakuasi dipimpin oleh Regu 2 Damkar Sektor Seruyan yang terdiri dari Kasmiri (sopir), Al Mahendra Saputra, Meidi Gunawan Saputra, Faisal, dan M. Rifan Nugraha, serta dibantu oleh anggota non-piket Pak Nanang Kosim yang sekaligus merupakan Kasi Pemadaman pada Dinas Damkarmat Seruyan. Warga sekitar turut membantu proses evakuasi guna mempercepat pemindahan barang-barang dari rumah yang hampir seluruhnya ambruk.
Seluruh rangkaian operasi dimulai pukul 08.44 WIB dan dinyatakan selesai pada pukul 10.27 WIB. Setelah memastikan area aman dan tidak ada barang yang tertinggal, petugas kembali ke pos pada pukul 10.29 WIB. Cuaca saat kejadian dilaporkan cerah dan tidak menghambat proses penanganan di lapangan.
Plt. Kepala Dinas Damkarmat H. Nurhadian, ST melalui Kepala Pos Damkar Sektor Seruyan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang turut membantu petugas selama proses evakuasi. Ia juga mengimbau warga yang tinggal di tepi sungai agar selalu waspada terhadap kondisi tanah yang labil, terutama saat musim hujan, untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
( fendi )














